Sabtu, 09 Januari 2016

Bolehkah Bekerja dengan Orang Kafir?

بِسْمِ اللهِ الرَحْمٰنِ الرَحِيْمِ

Dijawab oleh al-Ustadz Qomar Suaidi
Tanya: Bolehkah bekerja dengan orang kafir dan apakah bekerja dengan orang kafir berarti berloyal dengan mereka?
Jawab:
Untuk menjawabnya, perlu dirinci perihal pekerjaan tersebut, yang terbagi menjadi dua, yaitu:
  1. Berserikat dengan orang nonmuslim (kafir) dalam suatu usaha.
  2. Orang kafir menyewa tenaga muslim.
Untuk yang kedua ini bisa dalam bentuk:
  1. Seorang muslim menjadi pembantu rumah tangga, yang bertugas menyiapkan makan, mencuci, menyapu, membersihkan kotoran, membukakan pintu, dsb.
  2. Seorang muslim menjadi tukang dalam suatu pekerjaan, seperti mengecat rumahnya, membuat pagar, dsb.
  3. Seorang muslim mendapat pesanan barang atau proyek tertentu, seperti membuat kursi, menjahit pakaian anak-anak, dsb.
Masing-masing gambaran di atas ada hukumnya. Namun, sebelum diterangkan, ada beberapa garis besar perihal bekerjanya seorang muslim untuk orang kafir.

Senin, 04 Januari 2016

Dampak Buruk Suka Berdebat

بِسْمِ اللهِ الرَحْمٰنِ الرَحِيْمِ
🔥📛🔇💡 DAMPAK BURUK SUKA BERDEBAT

📡..Berkata al Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah :

✋🏻 Tidak ada seorangpun yang memiliki sifat jidal (suka berdebat) kecuali pasti dia akan diharamkan dari barakah ilmu.

💧 Dikarenakan kebanyakan orang yang pandai berdebat, dia hanyalah menginginkan untuk menguatkan pendapatnya saja, oleh sebab itulah dia diharamkan mendapankan barakah ilmu.

👋🏻 Adapun seseorang yang menginginkan al haq maka sungguh al haq itu mudah dan tidak sulit untuk meraihnya, tidak membutuhkan perdebatan yang panjang lebar, dikarenakan al haq itu sangatlah jelas.

🌱 Oleh karena itu engkau akan mendapati para ahlul bid'ah yang selalu mempertahankan kebid'ahan mereka dengan perdebatan, sungguh ilmu mereka tidak barakah dan tidak ada kebaikan pada  (ilmunya).

🔖 Mereka senantiasa berseteru dan berdebat dan tidak ada titik temunya,
bahkan perdebatan merekapun tidak sama sekali bisa menyampaikan mereka kepada al haq (kebenaran).

📖 Sumber : Tafsir Surotul Baqarah Juz 2/hal:444)

🔖قال العلامة ابن عثيمين -رحمه الله- :

" ما من إنسان في الغالب أعطي الجدل إلا حرم بركة العلم ؛ لأن غالب من أوتي الجدل يريد بذلك نصرة قوله فقط ، وبذلك يحرم بركة العلم ..
 أما من أراد الحق ؛ فإن الحق سهل قريب ، لا يحتاج إلى مجادلات كبيرة ؛ لأنه واضح ..
 ولذلك تجد أهل البدع الذين يخاصمون في بدعهم علومهم ناقصة البركة لا خير فيها ، وتجد أنهم يخاصمون ويجادلون وينتهون إلى لا شيء ! .. لا ينتهون إلى الحق".

📖تفسير سورة البقرة(ج2/ص 444) .

ــــــ ✵✵ ــــــ ✵✵ــــــ
✅  قناة منهاج السلف الصالح ::
منهجنا الكتاب والسنة بفهم سلف الأمة
@alssilf_alssalih
[ http://koo.re/DPRus ]
📮انشر وفقك الله لطاعته .

⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia || http://forumsalafy.net
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹

Mewujudukan Persatuan Umat

بِسْمِ اللهِ الرَحْمٰنِ الرَحِيْمِ
 MEWUJUDKAN PERSATUAN UMAT
🔘 Asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata,
🕋 "Kaum muslimin tidak akan bisa bersatu kecuali di atas aqidah yang shahih (benar). Aqidah-lah yang telah menyatukan para shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam setelah sebelumnya mereka terpecah belah. Sebagaimana firman Allah, 
"Ingatlah kalian terhadap nikmat Allah atas kalian, ketika sebelumnya kalian adalah saling bermusuhan, maka Allah satukan antara hati – hati kalian." (Ali 'Imran : 103) ….
 TIDAK ADA YANG BISA MENYATUKAN UMAT INI KECUALI AQIDAH YANG SHAHIH. Adapun apabila kondisi umat masih berselisih, berbeda-beda dalam aqidah dan keyakinan maka tidak akan bisa bersatu selamanya!!
… apabila mereka (yaitu orang yang menyatakan diri sebagai da'i, ingin memperbaiki umat, pen) memang menginginkan persatuan kaum muslimin, maka hendaknya PERTAMA KALI YAN MEREKA LAKUKAN ADALAH MEMBENAHI/MELURUSKAN AQIDAH. Urusan aqidah inilah, yang dulu para rasul – sejak rasul pertama hingga rasul terakhir – semuanya sangat mementingkannya, dan memulai dakwah dengannya. MAKA PERTAMA KALI, WAJIB ATAS MEREKA UNTUK MENYATUKAN AQIDAH UMAT TERLEBIH DAHULU. Apabila aqidah telah disatukan, maka umat akan bersatu. Ini kalau mereka serius dan jujur dalam dakwah mereka (yakni mereka mengaku ingin melakukan perbaikan umat, pen). Namun kenyataannya mereka justru mengejek para da'i yang menjelaskan tentang aqidah, berdakwah kepada aqidah yang benar, dengan mengatakan, "dai ini mengkafirkan umat, ini ingin memecah belah kaum muslimin, … ."
ℹ Kita katakan kepada mereka, "Kalian tidak akan bisa menyatukan umat tanpa aqidah yang benar. Kalau aqidah ini sudah satu, niscaya umat pun akan bisa disatukan dengan sangat mudah.
Allah Ta'ala berfirman, "Dia – lah (Allah) yang telah menguatkanmu dengan pertolongan-Nya dan kaum muslimin. Dan Allah-lah yang menyatukan hati-hati kalian. Kalau kamu menginfakkah seluruh yang ada di bumi semuanya (untuk menyatukan mereka) niscaya kamu tidak akan bisa menyatukan hati mereka. Tapi Allah-lah yang menyatukan antar mereka. sesungguhnya Dia Maha Perkasa dan Maha Bijaksana." (al-Anfal : 62-63) …
Umat tidak akan bersatu kecuali di atas prinsip ibadah kepada Rabb yang satu (yakni Tauhid), yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala. …
🌅🌄 Inilah cara untuk menyatukan kaum muslimin. Kalau mereka jujur, maka hendaknya mereka memperbaiki aqidah kaum muslimin, membersihkan darinya berbagai penyimpangan dan dari berbagai yang disusupkan padanya. Supaya aqidah tersebut kondisi menjadi murni sebagaimana aqidah yang dibawa oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, supaya kaum muslimin bisa bersatu di atasnya."

🌴🍒 [ Muqaddimah Syarh terhadap kitab Syarhus Sunnah al-Barbahari ]
•••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟 Channel Telegram https://bit.ly/ManhajulAnbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Nasihat Berharga untuk Orang Tua yang Mengajak Anak-anak Mereka ke Masjid

بِسْمِ اللهِ الرَحْمٰنِ الرَحِيْمِ

🚫🔥🏠 NASIHAT BERHARGA UNTUK ORANG TUA YANG MENGAJAK ANAK-ANAK MEREKA KE MASJID
📡.. Berkata al Allamah Muhammad Aman al Jami rahimahullah :
🏻 Adapun bermudah-mudahannya sebagian orang ketika mereka membawa anak kecil yang berumur tujuh tahun atau di bawah tujuh tahun ke Masjid, yang mereka tidak berthaharah (bersuci) dan tidak pula mengetahui shalat yang benar, yang kemudian dia menempatkan anak tersebut ditengah shaf (barisan) dan akhirnya shaf (barisan) tersebut teranggap sebagai shaf yang terputus dikarenakan keberadaan anak kecil tersebut di tengah shaf.
👋🏻 Maka orang tersebut masuk dalam kategori sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :
💡 "Barang siapa yang menyambung shaf maka Allah akan menyambung dia dan barang siapa yang memutus shaf maka Allah akan memutuskan dia "
📖 Kittab: Syarh Syurutu Sholah
📣يقول العلامة محمد أمان الجامي رحمه الله :
🔸"وأما تساهل كثير من الناس قد يحمل طفله إلى المسجد، [وهو]ابن لسبع أو دون السبع على غير طهارة، وبدون معرفة للصلاة ، فيوقفه في الصف،
و يعتبر هذا الصف مقطوعا بوقوف هذا الطفل في الصف ﻻنه غير متصل، ينطبق على هذا الشخص قوله صلى الله عليه وسلم:
(من وصل صفا وصله الله ، ومن قطع صفا قطعه الله)
📕 شرح شروط الصلاة
 WhatsApp Salafy Indonesia || http://forumsalafy.net
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹